Thursday 28 April 2011

RAHSIA YANG DIKETAHUI OLEH PARA TEMPLAR

Ketika kita menyebutkan tentang para Kesatria Templar sebelumnya, kita mencatat bahwa aliran pejuang salib yang aneh ini dipengaruhi oleh sebuah "rahsia" yang ditemukan di Jerusalem, yang membuat mereka meninggalkan agama Kristian dan mulai mengamalkan ritual-ritual sihir. Kita sebutkan bahwa banyak peneliti telah mencapai pendapat bahwa rahsia ini berhubungan dengan Kabbalah. Misalnya, dalam bukunya Histoire de la Magie (Sejarah Ilmu Sihir), penulis Perancis, Eliphas Levi, memberikan bukti terperinci bahwa para Templar dibaiat ke dalam doktrin-doktrin misteri Kabbalah, yakni, mereka secara rahsia dilatih di dalam doktrin ini. Begitulah, sebuah doktrin yang berakar di Mesir Kuno diteruskan kepada para Templar melalui Kabbalah.

Dalam Foucault's Pendulum, novelis Umberto Eco*) menceritakan fakta-fakta ini di dalam alur cerita. Sepanjang novel tersebut, dia mengisahkan, melalui pembicaraan para tokoh protagonisnya, bahwa para Templar dipengaruhi oleh Kabbalah dan bahwa para pengikut Kabbalah memiliki rahsia yang dapat dijejak hingga ke firaun-firaun Mesir Kuno. Menurut Eco, sebahagian bangsa Yahudi yang terkemuka mempelajari rahsia-rahsia tertentu yang diambil dari bangsa Mesir Kuno, dan kemudian menyisipkannya ke dalam lima kitab pertama Perjanjian Lama (Pantateuch). Tetapi rahsia yang diteruskan secara rahsia ini hanya dapat dipahami oleh para pengikut Kabbalah. (Zohar, yang di kemudian hari ditulis di Sepanyol, dan membentuk kitab asas Kabbalah, berhubungan dengan rahsia-rahsia kelima kitab tersebut) Setelah menyatakan bahwa para penganut Kabbalah juga membaca rahsia bangsa Mesir Kuno ini dalam pengukuran geometri haikal Sulaiman, Eco menuliskan bahwa para Templar mempelajarinya dari para rabbi pengikut Kabbalah di Jerusalem:

Rahsia itu yang semuanya telah disampaikan Haikal hanya diketahui oleh sekelompok kecil rabbi yang tetap tinggal di Palestin…. Dan dari mereka para Templar mempelajarinya.

Ketika para Templar menyerap doktrin Kabbalis-Mesir kuno ini, sudah tentu mereka bertentangan dengan kekuasaan Kristian yang menguasai Eropah. Pertentangan serupa juga terjadi antara mereka dengan kekuatan bangsa Yahudi lainnya. Setelah para Templar ditangkap oleh perintah bersama raja Perancis dan Paus di tahun 1307, aliran ini bergerak di bawah tanah, namun pengaruhnya tetap bertahan, dan dengan cara yang lebih radikal dan mantap.

Seperti disebutkan sebelumnya, sejumlah besar kesatria Templar melarikan diri dan meminta perlindungan kepada raja Scotland, satu-satunya kerajaan Eropah pada saat itu yang tidak mengakui pemerintah Paus. Di Scotland, mereka menyusup ke dalam persatuan para tukang batu, dan perlahan mengambil alih. Persatuan-persatuan tersebut menyerap tradisi-tradisi kesatria Templar, dan dengan demikian, benih Masonic ditanam di Skotlandia. Sampai hari ini, garis utama Masonry masih merupakan “Cawangan Scottish yang Kuno dan Diakui” (The Ancient and Accepted Scottish Rites)

Para Templar dan Mason, karena kepercayaan tahyul mereka mengenai Sulaiman, yakin bahwa terdapat sebuah "rahsia" di dalam haikal ini yang diteruskan dari peradaban pagan kuno. Kerana itulah kesusasteraan Masonic memberikan banyak penekanan kepada haikal Sulaiman tersebut.

Sebagaimana telah dibahas secara terperinci di dalam buku Aliran Masonic Baru, jejak para Templar dapat dikesan sejak awal abad keempat belas dan sekelompok bangsa Yahudi berhubungan dengan mereka pada berbagai babak sejarah Eropa. Tanpa membahas perinciannya, inilah sebahagian pembayang yang mengkaji topik ini:

* Di Provence, Perancis, pernah terdapat sebuah tempat persembunyian penting para Templar. Selama masa penahanan, sangat banyak yang bersembunyi di sini. Ciri-ciri penting lain daerah ini adalah sebagai pusat Kabbalisme paling terkenal di Eropa. Di Provence tradisi lisan Kabbalah dibukukan.

* Pemberontakan Petani di England pada tahun 1381, menurut para ahli sejarah, dikobar-kobarkan oleh sebuah organisasi rahsia. Para pakar yang mengkaji sejarah Masonry sepakat bahwa organisasi rahasia ini adalah para Templar. Pemberontakan ini bukan sahaja lebih dari sekadar pemberontakan sivil, tetapi merupakan penyerangan terancang terhadap Gereja Katolik.

* Setengah abad setelah pemberontakan ini, seorang pastor di Bohemia bernama John Huss memulai pemberontakan melawan Gereja Katolik. Lagi, di balik pemberontakan ini berdiri para Templar. Lebih-lebih lagi, Huss sangat tertarik dengan Kabbalah. Avigdor Ben Isaac Kara adalah salah satu nama terpenting yang berpengaruh dalam perkembangan doktrinnya. Kara adalah seorang rabbi dari komunitas Yahudi di Praha dan seorang pengikut Kabbalah.

No comments:

Post a Comment